Matahari senantiasa menjadi hal yang dinanti-nanti, khususnya di tengah musim dingin seperti sekarang. Penghangat bumi ini, hanya muncul sesekali dalam rentang waktu 3 bulan di musim yang paling membuat tubuh meringkuk di balik hangatnya selimut tebal. Walau selimut memang cukup menyelamatkan, tapi tetap saja penghangat alami-lah yang paling nomor satu!

Musim dingin di Taiwan yang sub-tropis ini, sebenarnya tidak sedingin dan se-ekstrim daerah 4 musim lainnya di muka bumi. Khususnya di Kota Taipei, suhu sehari-harinya berkisar 12-20 derajat celcius, dan “hanya” 7-9 derajat di titik paling rendahnya. Tapi, tetap bagaimanapun, kondisi ini cukup membuat semangat untuk keluar rumah (apalagi beraktivitas di luar) menciut hilang ditelan dingin.

Bagi yang sudah lama tinggal di sini, mereka menyebutkan bahwa winter di Taipei itu sungguh menusuk tulang. Kenapa? Walau suhu dingin tak seberapa, tapi dengan kelembaban yang cukup tinggi, angin dan hujan sepanjang hari membuat tubuh manusia tropis (seperti saya :D) menggigil luar biasa. Terlebih, rumah dan gedung-gedung di sini tidak dilengkapi heater (penghangat) karena “agak nanggung” kalau dipasang. Suhu di sini kurang ekstrim hingga harus memakai heater TT____TT.

Tapi tak mengapa. Dari pengalaman ini justru jadi semakin bersyukur dengan cuaca di tanah air yang sangat bersahabat (walau kadang-kadang panasnya juga gak nahanin. wkwkkw…). But trust me, kedinginan itu gak enak! Jadi harus mikir berkali-kali lipat kalau pengen ngerasain salju tebal.

Yah, bersyukurlah….

Anyway, di suatu hari pada Desember 2012 lalu, ada satu hari yang cerahnya sungguh menyenangkan hati. Kondisi tersebut membuatku bersemangat 45 untuk berjalan-jalan ke bukit di belakang kampus, tentu sambil membawa my dear kuro-chan. Di satu titik, langkahku terhenti oleh satu scene pemandangan yang sangat memanjakan mata. Bener-bener seperti di luar negeri :D! Segera kukeluarkan kuro-chan dari rumahnya, dan kujepret-jepret suasana ciamik ini.

Penasaran mau lihat seperti apa pemandangan nan bermandikan sinar mentari di winter kala itu? Let’s check it out :D!

IMG_0547 - Copy

Missing you so much, sun! insyaAllah will enjoy your warm heat soon :D!

Sunu Family Avatar

Published by

Categories:

4 responses to “Missing the Sun”

  1. An Avatar

    Semangat Pagi, sista…
    ^_^
    ingat kata-kata ini jadi merindukan mentari pagi yang hangat,yah…

  2. dzikrina Avatar
    dzikrina

    wah dingin bgt nek sampe 7 derajad mba…. d Hsinchu we belasan udah dingin 😦 alhmd rumahku anget hehe… kalau cerah jalan2 ya mba.. Aylmar pengen ketemu tantenya hihihi

    1. Chikupunya's World Avatar

      Bunda Aylmar :D! Kaifa haluk? Maap yaaa, belum k sana :(. insyaAllah setelah final term selesai, aku en Enca mampir njenguk ^^~

Leave a reply to Annisa Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.