Beberapa pekan terakhir, ada banyak hal baru yang masuk ke dalam hidupku. Salah satunya, sudah kupostkan di shared Link. Nah, di postingan ini, aku akan cerita tentang hal baru lainnya ^__^.
Jujur aja, sebelumnya ndak pernah ngebayangin kalo daku akan mencoba olahraga yang satu ini. Dan olahraga itu bernama MEMANAH a.k.a ARCHERY :D!
Semuanya bermula dari ajakan Teh Heggy Kearens, my partner kerja, pada Rabu sore 02 Februari 2011. Berhubung ada fasilitas pemeliharaan kesehatan dari kantor, maka kami bisa memilih kegiatan olahraga yang kami inginkan.
Ada beberapa opsi olahraga, salah satunya adalah memanah. Nah, karena aku adalah seorang yang suka mencoba hal-hal baru (suka penasaran sih :D), maka saat teh Heggy mengatakan mau ikutan memanah, maka aku langsung merespon, "MAU IKUUUUT :D!!!"
Pada hari Kamis, 3 Februari 2011, yang bertepatan dengan hari libur imlek, aku dan teh Heggy janjian untuk ikutan free trial memanah di Lapangan Memanah Senayan (pintu 7). We’re so excited !! Hajimete da!!
Dengan berbekal rasa penasaran, akhirnya kami mencoba langsung memanah, dan ini tentunya dengan arahan sang pelatih yang bernama Mas Danang. Mas Danang sudah cukup lama bergulat di dunia perpanahan, bahkan bliau sudah beberapa kali mengikuti pertandingan memanah standar nasional dan internasional. Mantaaab!!
Trial memanah dimulai dengan pengenalan dasar seputar alat-alat memanah. Mas Danang menjelaskan, pada prinsipnya, peralatan memanah terdiri dari; busur, string, anak panah, pelindung jari, dan peralatan penunjang lainnya (sakjane lali jenenge. wkwkwk…). Busur panah ternyata ada beragam jenisnya. Yang aku lihat kemarin ada yang terbuat dari kayu, ada juga yang dari logam (lagi-lagi, lali istilahnya apa ^^").
Kemudian, penjelasan dilanjutkan dengan deskripsi tentang anak panah; bahan yang digunakan untuk membuat anak panah (bambu, kayu, karbon, dll), ukuran panjang anak panah, bagian-bagian anak panah, termasuk bahasan tentang mengapa di ujung anak panah terdapat bulu unggas?? Ternyata jawabannya terkait dengan prinsip fisika mengenai pengaruh gaya tekanan string busur pada anak panah, serta pengaruh aliran udara pada pergerakan anak panah. Nah, agar anak panah bisa bergerak dengan sebagaimana mestinya, maka digunakanlah bulu unggas sebagai penyeimbang. Intine, prinsipnya hampir sama dengan baling-baling kapal (berhubung nilai fisikaku jelek, silahkan pahami dan pelajari sendiri tentang konsep ini ya. xixixi… parrah tenan ^^").
Setelah penjelasan tersebut, masih ada banyak pertanyaan lain yang aku dan teh heggy ajukan ke mas danang. Termasuk tentang etika dalam memanah, sejarah panahan, jenis-jenis memanah, style panahan, perkembangan olahraga memanah di Indonesia (Indonesia ternyata pernah mendapatkan medali perak pada cabang ini di Olimpiade 1988 lho!), hingga seputar bagaimana dukungan pemerintah pada olahraga yang di kalangan awam memiliki image sebagai olahraga "mahal". Diskusi dan tanya jawab ini berlangsung sekitar 30 menitan. Pokoke, aku mendapatkan banyak informasi seputar olahraga "permainan" ini! Sungguh menarik ^____^
Sekedar inpo, peralatan memanah tidak diperjualbelikan secara luas di Indonesia, karena masih terbatasnya peminat olahraga ini di negeri kita. Ndak sampai sekitar 1000 orang. Walhasil, jika mau membelinya, harus memesan ke Malaysia atau Singapura. Harganya sekitar 3 juta (satu set lengkap). Menurut mas Danang, sakjane peralatan panah ndak semahal itu, namun berhubung harus melewati proses yang panjang (ongkos kirim dari LN, pajak/bea cukai, dll), walhasil harga peralatan memanah jatuhnya ‘agak’ mahal.
Tapi jangan khawatir, kita tetep bisa belajar memanah tanpa harus memiliki sendiri peralatannya. Alhamdulillah, aku dan teh heggy dipinjamkan satu set peralatan memanah lengkap secara gratis :D! (Btw, peralatan memanah memang dipinjamkan secara gratis bagi orang yang belajar memanah. No need to have it at first!). Asyiiik….
Setelah puas berdiskusi, maka dimulailah praktik memegang busur dan memanah secara langsung. Mas Danang memulai dengan mengajarkan cara memegang busur panah, cara memasang anak panah, cara menarik busur yang efektif (hemat tenaga), hingga cara melepas busurnya. Pokoke kereeen deeeh! hehehe….
Untuk pelepasan (release) anak panahku yang pertama, memang gak tepat mengenai bulatan sasaran (aim). Tapi, aku tetap sangat senang karena bisa merasakan langsung sensasi memanah :D! Setelah dicoba berulang kali, akhirnya aku bisa mendapatkan "feel" saat release dan membidik target. Yaah, paling nggak, ndak jelek-jelek amat lah. hahaha… insyaAllah, per bulan Maret 2011 aku akan mengikuti pelatihan olahraga ini secara rutin (horray…. ^___^)! Jadi ndak sabar untuk menanti bulan depan ;D!!
Eniwei, dari tautan yang aku dapatkan di internet, disebutkan bahwa manfaat memanah adalah melatih emosi dan fisik dalam meletakkan target pada sasaran. Memanah sangat menitikberatkan pada keseimbangan tubuh. Maka, jika pemanah emosinya tertekan, maka hal ini akan berpengaruh pada anak panah. Secara tidak langsung, olahraga ini melatih manuasia untuk tenang dan menstabilkan emosi. Individu yang tidak tenang, terburu-buru, pemarah, atau kurang sabar tidak akan menjadi pemanah yang baik. Oleh karenanya, memanah merupakan suatu olahraga yang melatih seseorang secara holistik, dari segi fisik dan mental (diambil dari tautan INI dengan beberapa penyesuaian bahasa).
Semoga dengan menerapkan sunnah Rasul untuk belajar memanah (menembak) ini, aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik secara fisik dan mental. Aamiin….
Informasi lebih lanjut seputar memanah bisa dibaca di : http://en.wikipedia.org/wiki/Archery
* PS : untuk belajar berkuda (mengendarai kendaraan) dan berenang sudah kujalani. hehe… tinggal memanah aja yang belum :D.
Semangat belajar memanah ^____^!!
Leave a comment